Sabtu, 27 November 2010

Badai Matahari, apakah bisa terjadi???

 Baru-baru ini, NASA melaporkan bahwa tidak lama lagi bencana yang dahsyat akan menimpa Bumi. Lalu apakah badai matahari itu akan berdampak pada Indonesia?.



Ketua Umum Pemanfaatan Sains Antariksa LAPAN Drs Sri Kaloka Prabotosari mengatakan ledakan-ledakan kecil matahari sudah mulai muncul tapi hal itu tidak signifikan. “Jadi tidak perlu dikhawatirkan” katanya saat dihubungi via telepon.

Ia menjelaskan siklus puncak aktivitas matahari terjadi setiap 11 tahun di mana banyak terdapat bintik hitam di permukaan matahari yang menunjukkan keaktifan dari aktivitas matahari.

Namun prediksi badai matahari besar yang seharusnya terjadi pada 2012, justru akan mengalami pergesaran waktu, karena aktivitas matahari saat ini masih sangat minim.

Prabotosari menilai badai matahari besar kemungkinan akan bergeser dan terjadi pada 2014.

Hal itu terlihat dari alat untuk mendeteksi ledakan matahari Solar Radio Spectograph milik LAPAN yang diketahui ledakan matahari belum ada yang signifikan dan dampaknya belum terasa.

Menurut Prabotosari peristiwa ini sudah pernah terjadi pada siklus matahari yang ke-23 di mana mengakibatkan hilangnya satelit Kanada dan Amerika.

Hilangnya satelit itu mengakibatkan gangguan sistem telekomunikasi, namun pada waktu itu tidak terlalu terasa.

Nah, sekarang saya akan membahasnya...

Definisi Badai matahari 


Menurut beberapa artikel yang saya baca dari beberapa situs web, badai matahari merupakan puncak aktifitas matahari yang mempunyai periode sekitar 11 tahun. Jadi, badai matahari juga pernah terjadi pada tahun 1989 dan 2000.Pada saat puncak aktivitas itu, bintik matahari meningkat jumlahnya akibat aktivitas magnetiknya dan mendadak berpengaruh terhadap ruang antar planet.

Pada saat-saat itu frekuensi k
ejadian lontaran partikel berenergi tinggi dan emisi gelombang elektromagnetik berupa percikannya juga meningkat. Namun , badai matahari merupakan bagian dari cuaca di antariksa yang mirip dengan cuaca di bumi, hanya saja sifatnya berbeda.

 



Sebetulnya badai matahari tidak berdampak langsung pada matahari. Menurut Dr. Thomas Djamaluddin yang merupakan pakar Antariksa dari LAPAN yang terkena dampak dari badai matahari adalah benda - benda yang berada di luar angkasa. Seperti satelit.

Jadi, yang harus di waspadai adalah kemungkinan dari segi teknologi, seperti gangguan HP, dan televisi yang menggunakan satelit. Selain itu, navigasi pada sistem penerima global positioning system (GPS) frekuensi tunggal dan siaran radio gelombang pendek juga bakal terganggu akibat adanya gangguan ionosfer.



Jadi aapa yang kalian lihat pada film KNOWING, itu tidak benar dan hanya fiksi belaka. Tetapi tetap saja Tuhan yang Maha Mengetahui. 


Wallahualam 





 

Minggu, 21 November 2010

Benarkah ada malaikat turun di atas Ka'bah?








Inilah gambar sebuah cahaya putih berbentuk burung yang turun dari atas menuju Ka'bah direkam oleh amatiran tahun 2008.

 Memang berita tersebut telah lama beredar, tetapi tidak ada salahnya kan kalau kita masih mambahas berita ini??

Pada gambar tersebut, kita bisa melihat ada Siluet putih tampak berputar di langit dan turun di atas Ka’bah. Video 'malaikat' turun di atas Ka'bah itu saat ini jadi pembicaraan di Facebook dan populer di YouTube.

Awalnya, pemilik kamera hanya menyorot gambar seorang pria, namun di belakang pria tersebut muncul semacam sinar putih yang melayang di langit. Beberapa saksi mata melihat cahaya tersebut berputar, tetapi masih berupa cahaya dan belum berbentuk. Tidak lama kemudian, cahaya itu mulai berbentuk menyerupai burung!!!

Tetapi ada yang berpendapat bahwa cahaya tersebut hanya pantulan / refleksi cahaya.

Refleksi spekular




 



Refleksi spekular (en:specular reflection) dikenal pada era optika fisis sebagai refleksi yang terjadi pada antarmuka yang mengkilap yang merupakan sebab akibat dari hukum refleksi. Refleksi spekular mempunyai beberapa model antara lain model refleksi Phong dan Cook-Torance.


Refleksi difusi






Refleksi difusi (en:diffused reflection) adalah perubahan arah rambat gelombang cahaya yang terjadi setelah menumbuk antarmuka granular yang tidak rata dengan hamburan cahaya kembali ke arah sisi (medium) asalnya dengan banyak sudut pantul. Refleksi difusi adalah fungsi komplemen dari refleksi spekular, diperkenalkan pertama kali oleh Johann Heinrich Lambert melalui Photometria pada tahun 1760. Hasil studi pengamatan Lambert pada intensitas cahaya refleksi terhadap antarmuka yang kusam (en:matte), kemudian disebut hukum kosinus Lambert dengan reflektansi Lambert dan antarmuka Lambert.

Contoh perbedaan antara refleksi difusi dengan refleksi spekular dapat ditemui pada warna cat yang kusam dan mengkilap. Cat kusam menampakkan sifat refleksi difusi, sedangkan cat kilap menonjolkan sifat refleksi spekular. Banyak obyek kasat mata dapat terlihat karena sifat refleksi difusi ini. Hamburan cahaya dari permukaan obyek tersebut yang menjadi mekanisme utama pengamatan fisis manusia[1][2] dan fotometri.

Sifat reflektansi antarmuka yang isotropik menyebabkan refleksi difusi cenderung untuk menampakkan antarmuka dengan tingkat luminasi yang sama dilihat dari sudut pengamatan manapun. Sebagai contoh, sebuah papan kayu yang kasar dengan gamblang menggambarkan reflektansi isotropik dari antarmuka Lambert, namun apabila telah disepuh mengkilap dengan polyurethane, reflektansi tersebut sirna bersamaan dengan timbulnya specular highlight pada beberapa bagian antarmuka. Specular highlight juga dapat terlihat pada antarmuka Lambert yang tidak sempurna, yaitu pada sudut hukum refleksi yang dibentuk oleh sinar cahaya pada intensitas maksimumnya.

Prinsip kerja reflektor retro









Refleksi difusi berantai pada beberapa antarmuka Lambert disebut inter-refleksi difusi (en:diffuse interreflection). Sinar inter-refleksi difusi bersifat elastis dan mewarnai antarmuka Lambert obyek sekitarnya dengan warna antarmuka Lambert sebelumnya. Fenomena ini pada studi fotografi disebut ambient light, dapat diamati dengan jelas pada ruang tidak mendapatkan sinar matahari langsung. Sinar refleksi spekular berantai tidak menunjukkan gejala yang sama. Sebagai contoh, pada reflektor retro (en:retroreflector) retina mata kucing, saat petang akan terlihat berbinar jika diamati dari sudut tertentu, dan terlihat gelap saat diamati dari sudut yang lain. Sinar insiden yang menumbuk antarmuka retina mata kucing mengalami refleksi spekular berantai hingga tidak terjadi difusi cahaya di dalam rongga mata kucing. Oleh karena itu, kita tidak dapat melihat ambient light dalam rongga mata tersebut.


Hmmm.....memang menarik tuk dilihat. Dan saya belum tahu pasti apakah cahaya tersebut memang malaikat atau bukan.
Tetapi Ustadz Jefri pernah mengatakan 'Itu urusan Allah, jadi, inti-nya Allah menyampaikan pesan kepada kita. dan mungkin Allah ingin menunjukan kebesarannya... gitu aja!'

wallahualam...




Sabtu, 21 Agustus 2010

Ditemukannya Anak Matahari

Sebuah calon bintang raksasa di Tata Surya kita sedang tumbuh dalam gelembung kecil yang terdiri dari gas. Nah gambar embrio tersebut terekam dalam teeleskop Herschel milik Badan Luar Angkasa Eropa (ESA).

Menurut laman stasiun televisi BBC, 6 Mei 2010, citra gelembung gas yang disebut RCW 120 itu dirilis beberapa hari menjelang peringatan satu tahun peluncuran teleskop Herschel ke orbit. ESA meluncurkan teleskop Herschel pada 14 Mei 2009.

Detektor inframerah milik Herschel mampu melihat materi bersuhu rendah yang bisa melahirkan bintang. Citra seperti RCW 120 akan membantu menjelaskan bagaimana proses sebuah bintang raksasa terbentuk.

Tapi pertanyannya yaitu, apakah matahari tersebut berada dalam garis yang sejajar dengan matahari atau malah saling berhadapan diantara 8 planet kita. Jika kemudian posisi orbit tersebut berpindah, maka bisa-bisa Bumi akan mengalami waktu siang yang lebih banyak dari malam hari. Itu sih menurut teori saya.......
 saya sih belum tahu menahu tentang keberadaan posisi tersebut. Dan jika matahari yang sebenarnya akan mati(menurut teori suku Maya) pada tahun 2012, bisa saja kita tetap hidup karena ada pengganti matahari baru.
Nah satu pertanyaan lagi, bahwa jika bintang yang sudah tua akan mati, pastinya akan mengalami peristiwa Supernova .

Nah, kita akan membahas Supernova:
Supernova adalah ledakan karena kamatian sang bintang. Tetapi banyak orang beranggapan bahwa supernova terjadi kepada bintang2 yang lebih besar ratusan kali dari Matahari. Dan ada juga kemungkinan tak akan terjadi supernova. Dan menurut saya Matahari akan membesar , semakin merah, dan akan mati.

Nah itulah yang hanya bisa saya sampaikan
TERImakasih.......